Sekedar iseng aja nih share tugas mata kuliah Bahasa Indonesia kemarin tentang asal-usul desa masing-masing hehe =D
CHECK THIS OUT ;)
Asal-Asul Kelurahan
Ketegan
Ketegan adalah sebuah kelurahan yang
terletak di kecamatan Taman, di daerah Sidoarjo. Letak kelurahan Ketegan
berbatasan langsung dengan kota Surabaya. Mayoritas penduduknya bekerja sebagai
pegawai pabrik, hal ini dikarenakan di wilayah Ketegan terdapat banyak
perindustrian. Rata-rata penduduk Ketegan sudah hidup sejahtera. Seperti
daerah-daerah lainnya, kelurahan Ketegan juga mempunyai kisah tersendiri yang
mengiringi perkembangannya sejak awal munculnya kelurahan Ketegan hingga sampai
saat ini. Pada awalnya kelurahan Ketegan merupakan kelurahan yang jarang
penduduknya. Pada zaman dahulu, rakyat Ketegan banyak yang bekerja di
persawahan, karena zaman dahulu masih terdapat banyak lahan persawahan di
wilayah Ketegan. Seluruh rakyat Ketegan memulai aktivitasnya di sawah sebelum
terbit fajar hingga terbenamnya fajar di ufuk barat pada senja hari.
Pada suatu hari yang cerah, ditemani
oleh kicauan burung dan gemricik air sungai yang mengalir, warga sedang bekerja
dengan giatnya di sawah. Hingga saat itu matahari sedang bersinar tepat di atas
ubun-ubun, sehingga para warga memutuskan untuk beristirahat guna memulihkan
tenaga. Namun saat warga tengah menikmati santap siangnya, tiba-tiba ada salah
seorang warga yang berada di tepi sungai berteriak, “Mayat! Mayat!”. Sontak
semua warga yang sedang beristirahat sambil berbincang berhamburan dan lari
berbondong-bondong menuju lokasi dimana mayat tersebut ditemukan. Mayat tersebut
ditemukan mengapung dan dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. Mayat itu
sudah kaku, membiru dan terdapat banyak luka bekas sayatan pisau di sekujur
tubuhnya. Tak satu pun warga berani untuk mendekati mayat tersebut. “Bagaimana
ini? Kita apakan mayat ini?”, teriak salah seorang warga. “Kita hanyutkan saja.
Daripada kita repot-repot dan bisa saja kita terkena sial. Biar orang lain saja
yang mengurusnya”, usul salah seorang warga. Karena rasa takut akan terkena
sial, maka pada akhirnya semua warga sepakat untuk membiarkan mayat tersebut
larut dalam arus sungai tersebut.
Para warga pun satu per satu
meninggalkan tempat tersebut untuk melanjutkan pekerjaannya kembali seakan-akan
peristiwa ditemukannya mayat tersebut tidak pernah terjadi. Tidak ada seorang warga
pun yang membicarakan peristiwa tersebut di kemudian hari. Namun pada esok hari
warga desa seberang menemukan mayat tersebut. Berbeda dengan warga desa
sebelumnya, warga desa tersebut mengangkat mayat tersebut dari sungai dan
menguburkan mayat tersebut dengan selayaknya. Ada salah seorang warga tersebut
yang mengetahui tentang perbuatan warga desa sebelah yang membiarkan saja mayat
tersebut larut dalam arus sungai. Karena sifat warga yang tega membiarkan mayat
tersebut tanpa mengurusnya dengan selayaknya, maka warga desa seberang menamai
daerah tersebut dengan nama “Ketegan”. Dimana Ketegan mempunyai makna “tegoan”
dalam bahasa Jawa yang berarti tega.
Begitulah awal bagaimana tercetusnya nama Ketegan. Sampai saat ini warga
menyebut kelurahan ini dengan nama kelurahan Ketegan.
Masa sih? Nenek saya asli warga ketegan, dari jaman Jepang, belum pernah dengar cerita itu ������
ReplyDelete