Thursday, September 26, 2013

Awal mula Kelurahan Ketegan


Sekedar iseng aja nih share tugas mata kuliah Bahasa Indonesia kemarin tentang asal-usul desa masing-masing hehe =D
CHECK THIS OUT ;)





Asal-Asul Kelurahan Ketegan

            Ketegan adalah sebuah kelurahan yang terletak di kecamatan Taman, di daerah Sidoarjo. Letak kelurahan Ketegan berbatasan langsung dengan kota Surabaya. Mayoritas penduduknya bekerja sebagai pegawai pabrik, hal ini dikarenakan di wilayah Ketegan terdapat banyak perindustrian. Rata-rata penduduk Ketegan sudah hidup sejahtera. Seperti daerah-daerah lainnya, kelurahan Ketegan juga mempunyai kisah tersendiri yang mengiringi perkembangannya sejak awal munculnya kelurahan Ketegan hingga sampai saat ini. Pada awalnya kelurahan Ketegan merupakan kelurahan yang jarang penduduknya. Pada zaman dahulu, rakyat Ketegan banyak yang bekerja di persawahan, karena zaman dahulu masih terdapat banyak lahan persawahan di wilayah Ketegan. Seluruh rakyat Ketegan memulai aktivitasnya di sawah sebelum terbit fajar hingga terbenamnya fajar di ufuk barat pada senja hari.
            Pada suatu hari yang cerah, ditemani oleh kicauan burung dan gemricik air sungai yang mengalir, warga sedang bekerja dengan giatnya di sawah. Hingga saat itu matahari sedang bersinar tepat di atas ubun-ubun, sehingga para warga memutuskan untuk beristirahat guna memulihkan tenaga. Namun saat warga tengah menikmati santap siangnya, tiba-tiba ada salah seorang warga yang berada di tepi sungai berteriak, “Mayat! Mayat!”. Sontak semua warga yang sedang beristirahat sambil berbincang berhamburan dan lari berbondong-bondong menuju lokasi dimana mayat tersebut ditemukan. Mayat tersebut ditemukan mengapung dan dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. Mayat itu sudah kaku, membiru dan terdapat banyak luka bekas sayatan pisau di sekujur tubuhnya. Tak satu pun warga berani untuk mendekati mayat tersebut. “Bagaimana ini? Kita apakan mayat ini?”, teriak salah seorang warga. “Kita hanyutkan saja. Daripada kita repot-repot dan bisa saja kita terkena sial. Biar orang lain saja yang mengurusnya”, usul salah seorang warga. Karena rasa takut akan terkena sial, maka pada akhirnya semua warga sepakat untuk membiarkan mayat tersebut larut dalam arus sungai tersebut.
            Para warga pun satu per satu meninggalkan tempat tersebut untuk melanjutkan pekerjaannya kembali seakan-akan peristiwa ditemukannya mayat tersebut tidak pernah terjadi. Tidak ada seorang warga pun yang membicarakan peristiwa tersebut di kemudian hari. Namun pada esok hari warga desa seberang menemukan mayat tersebut. Berbeda dengan warga desa sebelumnya, warga desa tersebut mengangkat mayat tersebut dari sungai dan menguburkan mayat tersebut dengan selayaknya. Ada salah seorang warga tersebut yang mengetahui tentang perbuatan warga desa sebelah yang membiarkan saja mayat tersebut larut dalam arus sungai. Karena sifat warga yang tega membiarkan mayat tersebut tanpa mengurusnya dengan selayaknya, maka warga desa seberang menamai daerah tersebut dengan nama “Ketegan”. Dimana Ketegan mempunyai makna “tegoan” dalam bahasa Jawa yang berarti tega. Begitulah awal bagaimana tercetusnya nama Ketegan. Sampai saat ini warga menyebut kelurahan ini dengan nama kelurahan Ketegan.

1 comment:

  1. Masa sih? Nenek saya asli warga ketegan, dari jaman Jepang, belum pernah dengar cerita itu ������

    ReplyDelete